Sabtu, 28 Februari 2015

Ceria itu indah

Mungkin benar anggapan beberapa orang bahwa sekolah harus menyenangkan dan menenangkan. Senang dan tenang menjadi penting karena dengan senang berarti tidak ada beban dalam belajar dan tenang berarti serius atau tekun dalam belajar.

Salah satu strategi pembelajaran untuk mengetahui para siswa terhadap belajar antara lain mengamati dan menanyakan terhadap siswa tersebut dengan sebuah pertanyaan....
"Hai apa kabar semua?"
"Apa kalian senang hari ini ke sekolah?"

Mungkin simpel kita bertanya seperti itu, namun ada makna bagi diri kita dan siswa. Bagi seorang pendidik mungkin menjadi dasar penilaian, rasa perhatian, akan tetapi bagi siswa adalah adalah keceriaan, ada harapan hari itu ke sekolah.

Menciptakan suasana keceriaan tidak harus terjadi dalam kelas,  namun juga di luar kelas. Kedekatan emosional terhadap siswa tak bedanya orang tua siswa terhadap anaknya, apalagi kita tahu sekolah merupakan salah satu tempat yang dituju para orang tua untuk berbagi tanggung jawabnya.

Mari kita ciptakan suasana menyenangkan dan menenangkan di lingkungan sekolah kita.


Foto di atas adalah salah satu bukti bahwa sekolah yang menyenangkan, membuat siswa betah di sekolah.
hingga tak mempedulikan usia dengan teman sebayanya...............



Bagaimana bentuk JJM??

Pengelolaan jam mengajar mingguan yang saat ini kita gunakan untuk mengisi salah satu aplikasi padamu, sungguh membingungkan. Berapa pembagian jam bagi setiap mata pelajaran baik di KTSP ataupun Kurikulum 2013. Berikut JJM sekolah SDN Pagejugan 02 menggunakan KTSP :
1. Kelas 1

2. Kelas 2

Rencana Kerja Tahunan SD Negeri Pagejugan 02






Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan menyebutkan bahwa setiap sekolah harus menyusun rencana kerja sekolah yang terdiri dari rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan. Ketentuan tentang rencana kerja jangka menengah yang selanjutnya disebut RKJM dan rencana kerja tahunan yang selanjutnya disebut RKT ini diperkuat melalui Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan pada Pasal 51, menyatakan bahwa satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar dan menengah harus membuat kebijakan tentang perencanaan program dan pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel.

Manajemen Berbasis Sekolah yang selanjutnya disebut MBS  merupakan salah satu amanah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena itu setiap satuan pendidikan diwajibkan menerapkannya dalam bentuk kebijakan-kebijakan nyata untuk mengelola satuan pendidikan sebagaimana dimaksud, dalam rangka mewujudkan sistem pengelolaan dan manajerial sekolah yang transparan dan akuntabel tanpa meninggalkan peran serta masyarakat, dan pengelolaan pembelajaran yang optimal. Kebijakan ini diberlakukan secara nasional pada setiap satuan pendidikan termasuk di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Brebes.

Rencana Kerja Tahunan merupakan serangkaian kegiatan sekolah yang disusun sebagai acuan dalam rangka pengelolaan sekolah di tahun pelajaran tersebut. sehingga diharapkan kegiatan sekolah dan kepala sekolah mengetahui arah dari pelaksanaan kegiatan di tahun tersebut, sehingga kebijakan yang diambil oleh pemangku kepentingan di dalam sekolah mengacu pada rencana yang telah dirumuskan.

untuk contoh rkt dapat download di sini
http://www.4shared.com/file/D24iPeL5ce/RKT_2014.html

Jumat, 27 Februari 2015

Aduh..aduh cenat-cenut lagi!


Mungkin kita sering mengalami cenat-cenut di kepala, entah itu karena pusing, migrain, kejeblog tembok, kejeblok, pintu, belum medang teh manis buket….. hahahaha iya kan bro!!!

Tapi ada yang beda bro… cenat-cenut bukan di kepala saja tapi awalnya dari hati dulu.
Apa sebabnya ya bro??????
Yoi benar bro….. CINTA!!!!! Ya hanya 5 huruf tapi mampu merusak segala disaat kita tak mampu merawatnya. Wouw luar biasa Tuhan menciptakan itu semua. Kita tahu cinta menimpa siapa saja tidak tua muda kaya miskin semua punya rasa itu. Sama halnya dengan diriku bro.. sampai-sampai sering kepikiran menyesal kenapa dia datang. Sudah lama kupendam tapi ya namanya cinta, memang tidak mudah dihilangkan tapi mampu aku kendalikan agar tidak terjadi hal-hal yang berlebihan.

Biarkan saja waktu yang menjawabnya bro, dibawa saja dalam sebuah canda. Kita tahu memang hidup butuh cinta…. Tapi cinta tak butuh hidup.

Kita manfaatkan cinta dalam hal positif.

Jangan karena cinta kita jadi pasif.

Rabu, 25 Februari 2015

Prestasi dan Pembinaan


Prestasi pasti dicari baik untuk siswa maupun sekolah. Sebuah prestasi dapat menjadikan tolak ukur suksesnya sebuah pembinaan. Tapi apakah pembinaan dapat menghasilkan prestasi?????

Pembinaan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan secara kontinue dan mempunyai indikator tingkat pencapaian dalam kurun waktu tertentu. Pembina menjadi agen dan pembimbing serta mengarahkan dalam menyampaikan materi yang ingin dicapai dalam waktu tersebut. Pembinaan fisik maupun non fisik mempunyai karakteristik yang berbeda dari segi internal siswa. Penjaringan siswa untuk kegiatan non fisik yang disiapkan untuk kegiatan akademik  dapat diambil dari siswa yang memiliki kemampuan nilai dalam pembelajaran sedangkan kegiatan fisik dapat dilihat salah satunya melalui kegiatan olahraga dimana guru mampu membaca kekurangan dan kelebihan siswa.

Tidak menutup kemungkinan siswa yang baik di fisik  baik pula non fisik ataupun sebaliknya. Faktor yang terpenting adalah metode pembinaan. Pembina sudah mempunyai formula dalam rangka pembinaan yang akan dilaksanakan. Kesungguhan dan ketelitian dalam pembinaan menjadi awal hasil sebuah tindakan.

Pembinaan memang membutuhkan waktu yang panjang disaat serba mengalami kekurangan, namun tidak menutup kemungkinan pembinaan dalam waktu yang pendek mampu menghasilkan prestasi yang baik. Mari kita benahi sebuah proses yang menjadikan dasar sebuah hasil.


4M untuk Kepala Sekolah ku


Suhartono, S.Pd.SD

Kepala sekolah tak ubahnya sebagai seorang manajer, dimana pemberdayaan kemampuan yang ada ditujukan demi tercapainya apa yang sudah digariskan oleh sekolah dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan di masyarakat. Sekolah menjadi simbolisasi perilaku seorang kepala sekolah, dimana perlakuan terhadap sekolah menjadi tolak ukur kemampuan seorang kepala sekolah. 4 hal yang mungkin bisa kita pertimbangan dalam rangka pengelolaan sekolah antara lain:
1.Mengerti
Kepala sekolah sebelum melaksanakan tugasnya setidaknya sudah mengerti apa saja yang ada di sekolah tersebut, apa permasalahan, bagaimana karakternya dan sebagainya menjadikan dasar kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan dan menentukan langkah2 dalam rangka pembangunannya.
2. Mengawali
Kepala sekolah sebagai atasan setidaknya memberikan contoh dan teladan yang baik bagi warga sekolah. Dimana seorang kepala sekolah mengawali terlebih dahulu sesuatu yang dianggap baik dan menjadi rutinitas.
3. Mengawasi
Pengawasan merupakan salah satu kegiatan kontroling bagi suksesnya kegiatan sekolah agar tidak salah langkah. Pengawasan terhadap kinerja juga tak kalah penting, perlakuan adil dan berani dalam mengambil keputusan demi sekolah tidak dapat dikesampingkan karena alas an-alasan tertentu.
4. Mengayomi
Kegiatan di sekolah dirasa tak berbeda dengan kegiatan lain dimana setiap pelaku kegiatan tersebut mempunyai kepentingan dan permasalahan sendiri2. Kepala sekolah hendaknya mampu menjadi pengayom tanpa membedakan segala hal. Berbagai permasalahan dan kepentingan para PTK akan sangat berdampak pada kualitas mereka bekerja.

Dan bermacam-macam hal yang bisa menjadikan kepala sekolah mampu mengelola sekolah dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang dicita-citakan.



Kurikulum oh kurikulum


Saminah, S.Pd.SD

Sudah tiga semester kita menggunakan (kurtilas) kurikulum 2013, namun apa yang terjadi? Melalui sebuah evaluasi di awal pemerintahan baru menjelang awal semester 2 tahun 2014/2015 pemberlakuan kurikulum 2013 mulai menuai permasalahan dari mulai buku pegangan, sarana dan tak terkecuali masalah penilaian, sehingga evaluasi tersebut menghasilkan sebuah kebijakan sekolah mana yang dapat melanjutkan atau yang kembali ke KTSP 2006 dengan keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2014  tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

Sebuah konstruksi yang bagus dimana ada sebuah sistem yang mengelola data sekolah atau kita mengenalnya dengan Dapodik sebagai salah satu alat penjaringan dari sekolah sekolah yang tersebar dari sabang sampai merauke tentunya yang memiliki akses koneksi internet dalam rangka pengiriman datanya.

Penggunaan kurikulum termasuk dalam data Dapodik, sehingga implementasi Permendikbud tersebut dapat secara otomatis diketahui sekolah mana yang masuk dalam kriteria permendikbud tersebut. Alhasil pengiriman data dari sekolah oleh masing-masing operator menjadi pangkal hasil keputusan pemberlakuan tersebut. Namun ternyata di setiap sekolah semenjak diberlakukannya kurikulum 2013 yaitu pada tahun pelajaran 2013/2014 di kelas I dan IV kemudian di tahun pelajaran 2014/2015 berlanjut ke kelas II dan V namun kemudian di semester II ketentuan kembali merubah segala harapan dan keinginanan setiap sekolah dalam rangka menjalankan kegiatan belajar mengajar.

Sebuah desain kurikulum diyakini banyak orang  akan membawa sebuah perubahan bagi para siswa generasi muda generasi penerus bangsa khususnya dalam kepribadian dan kecerdasan. Sungguh sebuah visi yang cukup mulia dimana kita memang sedang membutuhkan sebuah formula dalam rangka peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Namun apa yang terjadi mampukah kita merubah mindset kebanyakan orang bahwa pintar adalah tujuan sekolah dan nilai adalah tolak ukurnya. Sungguh tantangan yang amat besar dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Negara kita.

Sungguh sebuah keinginan semenjak awal adanya kurikulum hingga saat ini, satu yang dibutuhkan kepedulian. Peduli terhadap anak-anak kita, anak yang penuh dengan cita-cita. Ada beberapa komponen yang menyokong suksesnya pendidikan yaitu orang tua, lingkungan dan sekolah itu sendiri. Mari kita sama-sama peduli, peduli terhadap apa yang kita lihat dalam keseharian terhadap anak-anak kita, benarkah perilaku mereka, sudahkah mereka mengerti apa makna dari pelajaran di sekolah.


Sungguh sedih di saat banyak terjadi permasalahan pada anak-anak kita, kita hanya disibukan dengan opini-opini kurikulum. Sungguh di sekolah tumpuan mereka mencari apa yang baik dan benar di hati dan pikirannya. Jadilah kita semua pendidik bagi mereka, dengan mengajarkan sesuatu yang baik agar mereka mampu menanamkan sikap yang mulia di dalam lingkungan mereka.

Senin, 23 Februari 2015

Lihatlah Aku............

Sudah seharusnya sekolah tidak ada yang rusak apalagi sampai ambruk... menyedihkan disaat sekarang anggaran perawatan seperti dikesampingkan, semua masuk ke kegiatan, yang ujung-ujungnya cari kesempatan untuk nambah pendapatan. Andai sekolah bisa berbicara mungkin dia akan teriak... pppergiiiii!!! melihat kondisi seperti ini..... DAK mana DAK mana...... sekolah yang bagus tambah bagus yang rusak tambah rusak..... Hellooooooo....... Lihatlah Aku.....
Duwure pada bolong, pyane mlompong, pan ditambal duite entong, ngenteni dak kayane kopong, 
Temboke  pada rompol, ra kena kesenggol, demek secuil pada ambrol, idilah kaya segal ponggol

Minggu, 22 Februari 2015

ASA DI UFUK TIMUR

Benang-benang perasaan terkumpul seiring waktu
Mrs. Ling Ling
Terus dan terus berlalu dan terus tersimpan membentuk sebuah untaian
Pagi hadir dan siang berlalu terlintas lukisan wajah bersemayam dalam kalbu
Tegur sapa menjadikan warna dalam rutinitas bingkai rasa

Resah, gundah, dan gelisah seakan hadir menghampiri bersama malam nan sunyi
Bintang terang dan redup silih berganti menghiasi
Gambar elok menepi di pikiran hingga hati memanggil kerinduan
Membuka rasa sayang dan cinta kepada dia atas karunia Tuhan kepada insan

Wahai engkau yang di sana dan selalu berada disini
Ijinkanlah aku menjadi salah satu insan yang menyayangimu
Hilangkanlah diriku dari insan yang mendustaimu
Engkau asa di ufuk timur, terlihat dekat namun jauh tuk kugapai