Senin, 10 Oktober 2016

Sekolah Standar yang Nyaman



Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pemerintah dituntut untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui segala usaha di bidang pendidikan mulai dari sarana prasarana, kurikulum dan pendidiknya guna memberikan pelayanan terbaik dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya generasi mendatang.

Sekolah sebagai tempat kegiatan hendaknya memberikan kenyamanan bagi siswa  dan guru selaku pelaku utama dalam usaha meningkatkan pendidikan. Namun dalam pelaksanaan pendidikan di tingkat sekolah dasar mempunyai banyak hambatan seperti kemampuan siswa, pendidik, keterbatasan biaya dan sarana. Ada hal menarik dalam perkembangan pendidikan saat ini, dimana tuntutan pemerintah dan keadaan nyata yang hampir dialami di seluruh wilayah yaitu keterbatasan kemampuan pendidik. Jika mendasari peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang guru setidaknya hal tersebut sudah lebih dulu disikapi dan diketahui bagi para pendidik sehingga tuntutan dan proses pembelajaran tidak menjadi bahan perdebatan dan hambatan bagi setiap pendidik. Membutuhkan kesadaran dan semangat pribadi para pendidik kunci penting dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan kegiatan belajar, sehingga program yang direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah terhadap pendidik lebih bermanfaat bukan sekedar proyek kegiatan.

Hal di atas menjadi salah satu kendala bagi sekolah sehingga ketidaknyaman tumbuh yang berdampak bagi peserta didiknya sedangkan bagi sebagian orangtua, sekolah dipandang nyaman apabila tidak ada iuran yang membebani bagi mereka.

Ada beberapa hal yang harus perhatikan dalam rangka menciptakan sekolah nyaman antara lain:
1.        Kedisiplinan semua warga sekolah
Disiplin dapat menumbuhkan kenyamanan ketika siswa dan gurunya mampu menjaga rutinitas dan konsisten dalam proses KBM sejak awal masuk hingga pulang sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi moral bagi warga sekolah tidak menerapkan disiplin. Banyak kegiatan di sekolah yang harus dilakukan dengan disiplin sehingga kepala sekolah mampu mengingatkan dan memberikan contoh terhadap guru dan siswanya.
2.        Menumbuhkan cinta akan sekolah
Sungguh bertentangan dengan kepribadian insan manusia, jika siswa dan guru sudah tidak ada rasa cinta terhadap sekolahnya. Sekolah sebagai tempat pembelajaran seharusnya mampu memberikan pelajaran bagi siswa dan gurunya sendiri terhadap lingkungannya. Bukan hanya tulisan dan ucapan namun konsistensi tindakan sebagai wujud cinta terhadap sekolah bukan hanya bagian dari tugas kepala sekolah dan penjaganya.
3.        Kegiatan pembudayaan yang baik
Hal-hal yang bersifat sepele dan menarik hendaknya dimanfaatkan oleh sekolah dalam rangka menumbuhkan budaya yang baik bagi warga sekolah dari budaya berbahasa dan budaya berprilaku. Perkembangan zaman saat ini sudah sangat luar biasa dilihat dari faktor budaya, etika dan sopan santun sedikit demi sedikit hilang. Disinilah peran sekolah hadir sebagai benteng pembudayaan luhur bagi warga sekolah. Komunikasi antara warga sekolah diharapkan mampu memberikan contoh yang baik dalam rangka pengelolaan sekolah.

4.        Penggunaan anggaran yang baik
Dalam menunjang kegiatan KBM setidaknya anggaran yang dibiayai pemerintah mampu dikelola dan dikendalikan dengan baik agar setiap tahun ada peningkatan sarana dan prasarana bagi sekolah bukan pengeluaran yang hanya bersifat konsumtif tanpa memperhatikan azas manfaat dan kebutuhan sekolah serta permasalahan motif kepentingan para kepala sekolah dengan pendidiknya. Pemerintah daerah hendaknya tidak hanya mengingatkan namun juga ikut mengontrol lewat pengeluaran yang dikeluarkan sekolah melalui bentuk-bentuk potongan yang jauh dari manfaat dan penunjang kegiatan belajar mengajar.

Beberapa hal tersebut mungkin bisa dijadikan bahan masukan bagi sekolah yang saat ini sedang dihadapkan dengan permasalahan proses penilaian dalam pembelajaran di kurikulum sekarang,  Namun harapan akan pelayanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat menjadi hal yang juga harus diperhatikan oleh sekolah. Sukses pembelajaran tidak karena keberadaan dan unggulnya sumber daya sekolah tersebut namun kemampuan dan kecerdasan sumber daya manusianya. Karena kenyamanan adalah keadaan yang harus diciptakan setiap sekolah.
(Wahrudin)